Harmoni: Masak dan Musik

Pada mulanya semua terserak. Setiap bagian berdiri sendiri. Tak ada bentuk yang tampak. Mata sulit menangkap. Kepala enggan mengerti. Seperti bentuk-bentuk yang sengaja dihadirkan dalam test Rorschach.

harmoni,masak,musik,rorschach

Keadaan seperti ini membuat tidak enak. Bentuk-bentuk yang terlihat haruslah bisa dan mudah dicerna. Ketika melihat sepotong gambar, walau hanya sepotong dan tidak lengkap, kepala harus dapat menafsir lebih lengkap mengenai bentuk keseluruhan dari bagian yang tampak. Jika tidak kita akan tenggelam dalam kebingungan. Tafsir memadai atas suatu pilahan didapat dari kebiasaan, seringnya kita melihat sesuatu. Ketika kita memandang hanya sepotong gambar telinga panjang misalnya, kita bisa bayangkan dalam kepala bahwa potongan itu merupakan bagian dari suatu tubuh lebih lengkap seekor kelinci.

Serpihan terserak membuat tidak nyaman. Kenikmatan, keindahan tidak melekat pada hal seperti itu. Boleh jadi kita biarkan bagian-bagian itu terserak tetapi dalam kepala kita memaksa untuk menghadirkan pola agar serpihan itu memiliki bentuk bermakna. Akan jauh lebih mudah bila serpihan-serpihan itu kita susun di luar. Mata jadi lebih mudah menangkap bentuk. Kepala jadi lebih mudah memahami artinya.

Harus kita tuangkan pola ke dalam serpihan-serpihan terserak. Bagian-bagian terpisah itu kita susun dalam harmoni. Begitulah memasak dan bermusik. Bumbu dan bahan makanan tidak kita masukkan ke dalam mulut begitu saja karena rasanya tidak akan enak dan tidak ada orang yang melakukan seperti ini. Bumbu ditakar, begitu juga bahan makanan, lalu dicampur mengikuti aturan tertentu. Ia disajikan sudah dalam bentuk yang mengikuti aturan.

Tak ada bedanya dengan bermusik. Not tidak kita bunyikan begitu saja tanpa ritme dan tempo. Tut-tut pada piano tidak secara acak ditekan. Jika begini bunyi yang akan keluar berasa tidak karuan. Lagu yang indah dan nikmat didengar menyeruak dari not-not yang dibunyikan mengikuti pola harmoni.

Inkblot test (juga disebut “Rorschach” test) adalah suatu metode evaluasi psikologis. Psikolog menggunakan test ini untuk menemukan karakteristik kepribadian dan fungsi emosi pasien. Test ini sering diterapkan untuk mendiagnosis kerusakan cara berpikir (thought disorder) dan membedakan pemikiran psikotis dari non-psikotis pada kasus-kasus dimana pasien enggan mengemukakan secara terbuka pemikiran psikotisnya.

Selama berlangsung test pasien diberi gambar-gambar inkblot. Lihat masing-masing gambar sesaat, lalu memilih respons yang sesuai. Pada akhir test respon-respon ini dianalisis dan diberi skor.

Home | About | Blogging | Daily Life | Insights | News | Videos | SEO

Leave a comment