Tiga Langkah Memulai Blog

Tiga Langkah Ngeblog

Image: smbmarketingguide

Bayangkan Anda disediakan sebuah mobil. Tak perlu beli, tak perlu keluarkan uang sepeserpun. Yang perlu anda kerjakan adalah tinggal menggunakan mobil itu. Tidak cuma itu, mobil juga tersedia dalam jumlah melimpah. Kapanpun Anda bosan dan ingin ganti dengan yang baru, Anda selalu bisa mendapatkannya. Juga mobil itu tak cuma tersedia dalam satu merek tetapi ada beberapa. Apa yang akan anda lakukan?

Memelototinya? Atau sekedar lihat-lihat ke sana kemari tanpa anda sendiri mengendarainya sementara orang banyak sudah berseliweran? Atau anda mengambill salah satunya menjadi milik anda tetapi hanya menyalakan mesinnya tiap pagi tanpa benar-benar menggunakannya untuk suatu keperluan pasti?

Itulah kira-kira blog. Ia tersedia dalam jumlah melimpah. Berapapun anda ingin miliki, anda bisa mendapatkannya. Tetapi apa yang mau dikerjakan dengannya? Sayang kelimpahan itu, sayang mobil itu kalau tidak dipergunakan untuk suatu keperluan pasti. Seperti halnya dengan mobil, agar bisa menggunakannya untuk suatu tujuan yang bermanfaat, kita perlu memiliki dua hal: keterampilan mengemudikannya dan tujuan pasti kemana kita akan pergi mengendarai mobil agar apa yang kita kerjakan tidak sia-sia.

Yang pertama adalah keterampilan teknis sementara yang kedua lebih pada urusan memanage rencana, tujuan dst. Demikian dengan blog. Untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia ini, kita perlu dua hal tadi. Tahu bagaimana mengoperasikan blog dan tentu saja yang lebih penting adalah mengenai apa goal yang hendak kita capai.

Tentang bagaimana mengoperasikan, mulai dari membuat, mengelola dst banyak tersedia tuntunan. Demikian pula mengenai bagaimana kita bisa menetapkan tujuan, apa yang hendak kita capai dengan blog, juga banyak tersedia tuntunan. Tinggal kita sendiri mau, dengan sedikit upaya, tidak perlu susah payah, kita bisa dengan mudah mendapatkannya.

Agar lebih nyata dan segera kita dapat energi untuk bertindak, mari kita pilih satu cara pandang. Apa saja yang harus kita kerjakan? Ada tiga: Buat, Isi dan Kenalkan.

1. Membuat Blog

Bagaimana membuat blog? Pertanyaan ini sama dengan bagaimana menyetir mobil. Ini, sekali lagi soal keterampilan teknis. Jangan khawatir karena soal ini bisa kita kerjakan sekejap. Hanya beberapa langkah saja yang harus kita lakukan. O ya, hal paling mendasar yang perlu kita miliki sebelum membuat blog dan bahkan semua urusan lain di Internet adalah email. Inilah passport kita di Internet. Membuat email juga sama sekali tidaklah susah. Kelimpahan layanan dan kemudahan membuatnya sama seperti yang ada pada blog. Fasilitas untuk email (webmail) tersedia gratis dan kita bisa memilikinya semau kita.

Pelajarilah kedua hal ini. Buat email dulu, baru kita bisa membuat blog. Jangan takut melakukan kesalahan. Anda bisa kerjakan dengan niatan sangat sederhana, tak perlu dulu berpikir jauh-jauh. Coba-coba saja dulu.Dan Anda bisa kerjakan berulang-ulang, bahkan berpindah-pindah dari satu layanan ke layanan lain. Jika kemudian Anda tidak suka, Anda bisa hapus kembali atau tinggalkan begitu saja. Mmmm…. mudah dan melimpah kan?

2. Mengisi Blog

Jika sudah bisa, maksudnya membuat blog, dan sekarang punya blog, tinggal kita memikirkan isinya. Apa yang mau kita isikan dalam blog kita? Mulailah kita harus agak serius, dikit. Selesai belajar nyetir mobil dan kini bisa pake mobil, kita mau ngapain? Sekedar mundur-maju, atau keliling di seputar kompleks atau jalan muter-muter kota sambil ditemani yang sudah lebih mahir? Tenang saja dulu. Tidak mungkin segera setelah kita selesai belajar sesuatu lalu kita langsung tancap gas dan ngebut. Kecuali jika memang sejak semula kita sudah punya perencanaan yang sangat matang mengenai apa yang mau kita capai dan kerjakan.

Mulailah menulis! Menulis apa? Apa saja dulu, yang penting halaman-halaman di blog kita itu tidak kosong melompong. Nikmati apa yang sudah kita capai tahap demi tahap dan rayakan! Isilah halaman blog itu dengan apapun yang terlintas di pikiran. Bercerita pengalaman, atau mengisikan gambar dst dst.

Pada tahap berikutnya, masih mengenai isi, kita bisa mulai memikirkan suatu tema yang bisa kita jadikan mainstream blog kita. Pilihlah topik tertentu yang benar-benar kita sukai agar kita bisa terus mendapat ide dan inspirasi sebagai bahan tulisan. Ingat, menerjuni sesuatu sekedar lewat, hanya membuang-buang tenaga tanpa banyak manfaat yang bisa kita dapat.

3. Mengenalkan Blog

Seperti masakan, setelah diangkat dari wajan, harus disajikan. Demikian dengan blog, selesai dibuat dan diisi, blog harus dikenalkan pada dunia agar orang kenal ada blog baru telah lahir. Mengenai ini sebenarnya ada pilihan, bisa saja kita buat blog dan kita tidak ingin orang lain mengetahuinya. Tetapi ruh yang melatari kelahiran blog adalah interaktifitas; berbagi melalui partisipasi.

Pada mulanya,Internet, dunia tempat blog hidup, digunakan sebagai media informasi satu arah. Ada produsen informasi menampilkan sesuatu di situs web dan orang lain hanya bisa berperan sebagai pengguna, konsumen. Lambat laun, pola ini berubah, komunikasi menjadi dua arah dan bahkan kini setiap partisipan yang terlibat di internet berperan sekaligus sebagai produsen dan konsumen informasi. Blogger, atau penulis blog melalui tulisan yang disajikannya berperan sebagai produsen tetapi sekaligus juga menjadi konsumen karena untuk mendapatkan bahan tulisan ia harus mengunjungi blog lain. Percakapan berlangsung dua arah karena orang tidak saja sekedar bisa membaca apa yang ditemuinya tetapi juga boleh menuliskan tanggapan. Terjadi saling taut, pengguna Internet berpartisipasi dalam suatu komunitas, berbagi informasi berupa gagasan, berita dsb, satu sama lain dengan demikian saling bekomunikasi dan berlangsung dua arah, interaktif.

Ketiga hal di atas bukanlah suatu runtutan sekali jadi. Memberi isi dan mengenalkan, terutama, berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan.

Home | About | Blogging | Daily Life | Insights | News | Videos | SEO

Leave a comment