Belantara Teknologi

Belantara Teknologi Teknologi menghasilkan sumber daya melimpah dan terdistribusi sampai pada tingkat orang perorang. Teknologi menghasilkan ketersediaan tanpa batas, juga sebagai konsekuensi logisnya, akses tanpa batas. Kuasa individu tidak lagi tersekat otoritas.

Mari kita ambil contoh: Blog dan situs jejaring sosial. Apa susahnya sekarang ini membuat blog atau akun di situs sosial? Semua tersedia dan aksesnya sangat mudah. Boleh dibilang, tinggal mau, lalu dalam sekejap kita sudah punya blog dan atau akun situs sosial.

Sekali lagi, ketersediaan sumber daya dan akses melimpah. Sesuatu yang bila kita ingat ke belakang sulit dibayangkan. Atau sesuatu yang dulu kita pikir hanya mungkin digenggam dan diakses orang atau kelompok orang tertentu dengan otoritas khusus tertentu.

Akses memberi individu kuasa penuh untuk mencapai titik sumber segala sesuatu yang diperlukan. Individu kini, adalah konsumen sekaligus produsen. Individu kini, bernaung di bawah otoritas dan sekaligus pemilik otoritas yang menaungi, dalam proporsi yang setara dan seimbang. Individu kini menggenggam kebebasan, penuh. Dampak teknologi yang tak terhindarkan, ataukah ini memang sesuatu yang sejak awal teknologi tercipta menjadi tujuan?

Ada yang perlu dicermati. Teknologi pada dirinya sendiri tidak mempersoalkan norma. Baik dan buruk, kualitas etika tidak menjadi hal yang diperbincangkan dalam teknologi. Teknologi hanya berbicara what and how; teknologi tidak mengenal axiologi; apa yang sebaiknya atau seharusnya. Itu sebabnya ketersediaan sumber daya dan akses yang melimpah tidak serta merta menghasilkan kemaslahatan. Kelimpahan itu ada di tataran zero-ethic. Kelimpahan itu netral. Kelimpahan itu seperti pisau tajam yang bisa berakibat baik atau buruk bergantung pada penggunanya. Kasus anak perempuan hilang setelah terjun ke facebook barangkali menjadi contoh soal ini.

Hal lain, karena individu kini bukan saja konsumen tetapi sekaligus juga  produsen maka ia tidak bisa lagi berleha-leha menjadi sekedar penikmat, “Biarkan orang lain berpikir dan bekerja untuk menghasilkan sesuatu,”  tetapi ia dituntut untuk mau memiliki pengetahuan, kemampuan dan bekerja seperti produsen. Blogosphere menjadi contoh soal ini. Blogger menyajikan tulisan, dibaca blogger lain yang juga menyajikan tulisan.

Jadi individu kini memiliki keleluasaan karena sumber daya dan akses melimpah, tetapi jangan lupa, tidak ada otoritas yang menuntun menunjukkan jalan baik dan buruk, tidak ada pihak yang bisa berperan hanya di satu sisi, menjadi produsen atau konsumen saja. Sumber daya dan akses yang melimpah itu baru bisa bermanfaat hanya jika individu sanggup menentukan arahnya sendiri dan memiliki pengetahuan serta kemampuan untuk mengolah dan mengendalikan.

Home | About | Blogging | Daily Life | Insights | News | Videos | SEO

Leave a comment